Hasil Panen Menurun Drastis

Hasil Panen Menurun Drastis

\"KERINGBantuan Pertanian Belum Optimal

BENTENG, Bengkulu Ekspress - Kepala Desa (Kades) Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Sultan Muklis SH menilai bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah (Pemda) melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Distanbunak) belum optimal.

Pasalnya, sejauh ini para petani setempat hanya menerima bantuan bibit tanpa dilengkapi dengan bantuan lainnya, baik itu berupa pupuk ataupun racun pembasmi hama yang memang sangat dibutuhkan oleh para petani.

\"Kami menilai bantuan yang diberikan belum optimal dan baru setengah hati. Seharusnya, bantuan diberikan satu paket secara lengkap. Sehingga petani bisa fokus menggarap lahan persawahan mereka,\" jelas Kades.

Sultan menambahkan, dengan keterbatasan bantuan tersebut, ia mengaku bahwa hasil produksi padi di desanya mengalami penurunan yang signifikan. Jika pada tahun petani mampu memanen padi sebanyak 8-9 ton per hektar, pada periode awal tahun 2016 ini petani harus puas dengan hasil panen rata-rata sebanyak 5 ton per hektar.

\"Tahun 2015 lalu, sawah kami memang termasuk salah satu kawasan yang tergabung dalam Opsus pertanian dan mendapatkan bantuan secara lengkap. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini hasil panen menurun derastis, rata-rata petani hanya mendapatkan 5-6 ton per hektar,\" ungkap Kades.

Diungkapkan Kades, secara keseluruhan, warga setempat merupakan petani sawah dan memang menggantungkan hidup dari lahan persawahan yang digaraf atau dimanfaatkan sebanyak dua kali dalam satu tahun.

\"Secara keseluruhan, desa kami memiliki sebanyak 140 hektar lahan persawahan milik para petani. Dengan bantuan yang lengkap, kami yakin area persawahan akan lebih bermanafaat dan mampu meningkatkan hasil produksi,\" tambahnya.

Lebih lanjut Sultan Muklis menuturkan, dengan keterbatasan bantuan yang diterima, pihaknya tentu akan berupaya maksimal untuk tetap mempertahankan  area persawahan agar tidak dialihfungsikan menjadi lahan pertanian atau perkebunan.

\"Dibantu atau tidak, area persawahan yang sudah ada secara turun temurun ini akan tetap kami manfaatkan. Kendati demikian, kami tetap berharap pemerintah bisa mengambil kebijakan agar area persawahan kami tetap menjadi percontohan dan mampu menjadi salah satu lumbung penghasil padi terbanyak,\" jelas Kades.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: